Minggu, 19 September 2010

RENUNGAN KEMATIAN

INGAT KEMATIAN!


Meskipun demikian, manusia pada umumnya tidak suka, bahkan sangat takut pada kematian. Bagi sebagian orang, kematian sangat menakutkan. Mereka membayangkan kematian sebagai peristiwa yang amat tragis dan mengerikan. Dalam buku Mizan al-'Amal, Imam Ghazali menjelaskan beberapa alasan mengapa manusia takut terhadap kematian....

----------

Kematian merupakan kepastian. Tak seorang pun dapat menghindar dan
melepaskan diri dari cengkeramannya. Firman Allah SWT, ''Katakanlah:
Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata.'' (Al-
Jum'ah: 8).

Meskipun demikian, manusia pada umumnya tidak suka, bahkan sangat
takut pada kematian. Bagi sebagian orang, kematian sangat menakutkan.
Mereka membayangkan kematian sebagai peristiwa yang amat tragis dan
mengerikan. Dalam buku Mizan al-'Amal, Imam Ghazali menjelaskan
beberapa alasan mengapa manusia takut terhadap kematian. Pertama,
karena ia ingin bersenang-senang dan menikmati hidup ini lebih lama
lagi. Kedua, ia tidak siap berpisah dengan orang-orang yang dicintai,
termasuk harta dan kekayaannya yang selama ini dikumpulkannya dengan
susah payah. Ketiga, karena ia tidak tahu keadaan mati nanti seperti
apa. Keempat, karena ia takut pada dosa-dosa yang selama ini ia
lakukan.

Walhasil, manusia takut karena ia tidak pernah ingat kematian dan
tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut kehadirannya.
Manusia, kata Ghazali, biasanya ingat kematian hanya kalau tiba-tiba
ada jenazah lewat di depannya. Seketika itu, ia membaca
istirja': ''Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.'' Namuan, istirja'
yang dibaca itu hanyalah di mulut saja, karena ia tidak secara benar-
benar ingin kembali kepada Allah dengan ibadah dan amal saleh. Jadi,
kalau demikian, agar tidak alergi dan fobia dengan kematian, manusia,
menurut Ghazali, harus sering-sering ingat kematian sebagaimana sabda
Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah olehmu mengingat kematian, si
penghancur segala kesenangan duniawi.'' (HR Ahmad).

Menurut Ghazali, ingat kematian akan menimbulkan berbagai kebaikan.
Di antaranya, membuat manusia tidak ngoyo dalam mengejar pangkat dan
kemewahan dunia. Ia bisa menjadi legawa (qona'ah) dengan apa yang
dicapainya sekarang, serta tidak akan menghalalkan segala cara untuk
memenuhi ambisi pribadinya. Kebaikan lain, manusia bisa lebih
terdorong untuk bertobat alias berhenti dari dosa-dosa, baik dosa
besar maupun dosa kecil. Lalu, kebaikan berikutnya, manusia bisa
lebih giat dalam beribadah dan beramal saleh sebagai bekal untuk
kebaikannya di akhirat kelak. Dengan berbagai kebaikan ini, orang-
orang tertentu seperti kaum sufi tidak takut dan tidak gentar
menghadapi kematian. Mereka justru merindukannya, karena hanya lewat
kematian mereka dapat menggapai kebahagiaan yang sebenar-benarnya,
yaitu berjumpa dengan Allah dalam ridha dan perkenan-Nya.

Inilah anugerah dan kabar gembira dari Allah kepada mereka. Firman-
Nya, ''Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami ialah
Allah', kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat
akan turun kepada mereka seraya berkata, 'Janganlah kamu merasa takut
dan janganlah kamu merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan
surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu'.'' (Fushshilat: 30).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar