Minggu, 19 September 2010

BANTAHAN ORANG TUA NIKE ARDILLA TERHADAP ISU NEGATIF


Orang Tua Si Neng Membantah,”Saya yakin Nike tidak seperti itu.”

Sebuah media cetak Ibu Kota menulis,Nike Ardilla dan kawan-kawannya menenggak obat sebelum terjadi kecelakaan yang menewaskan artis belia itu.Keluarga Nike pun angkat bicara, “Itu Cuma penafsiran si penulis! “, Selain keluarga Nike,beberapa pihak lain juga merasa dipojokkan.Apa komentar mereka?

“Ya Allah,Nike mau minta tolong mudah-mudahan Nike sukses dalam karier dan kehidupan Nike.Nike tahu,Nike banyak dosa.Semoga Alah maafin Nike.Nike sekarang udah punya cowok baru.Mudah-mudahan Nike ada di dekat Allah dan Allah ada di dekat Nike dan keluarga Nike.Amien….. Kalau ada orang yang mau jahat pada Nike,tolong dong lindungin Nike.Nike takut banget. Sumpah,Nike sekarang sedang tidak punya uang.Berilah Nike pekerjaan dan rezeki yang banyak…yach…yach? Gimana si doi lagi marah ama gue,ya nggak?………….”

Itulah sebagian catatan curahan hati Nike Ardilla yang ia tuliskan diatas selembar kertas.Isinya rata-rata berupa pengaduan dari berbagai masalah yang dihadapinya.Dari soal kehilangan cincin,sampai soal cinta.Semuanya tanpa tanggal dan hari.Yang menarik..Nike selalu mengadu kepada Tuhan. Dari situ bisa diketahui, si Neng sebetulnya ingin selalu berada dekat dengan Tuhan.Ini sejalan dengan ucapan Ny.Nining,ibunda Nike, ” Si Neng itu taat sembahyang.
Kalau punya persoalan apa pun,dia lebih senang mencurahkannya di buku harian.Mungkin,karena dia tidak ingin kami ikut susah.”Atas dasar itu pula,keluarga Nike merasa kecewa,karena masih ada saja media massa yang mengorek-ngorek keburukan Nike.

Belum lagi air mata ini kering,sudah ada yang menulis,Nike dan teman-temannya menenggak pil di Kintamani Restaurant & Cafe sebelum terjadi kecelakaan yang menewaskan dirinya.Malah,perselisihan Nike dengan beberapa rekannya beberapa waktu lalu,dikatakan karena masalah ganja. “Saya yakin si Neng tidak seperti itu,memakai obat-obatan terlarang.Kalau pun ada berita buruk soal putri kami,itu Cuma penafsiran si penulis saja,” Sanggah ayah Nike.Ditambahkannya,Nike sering dikawal ibunya tiap rekaman atau show,sehingga kecil kemungkinan Nike melakukan perbuatan menyimpang itu. ” Lagi pula sejak kecil,saya selalu memberi bekal agama yang kuat pada si Neng.” Ny.Nining membenarkan penuturan suaminya.

“Biasanya saya selalu mengantar si Neng ke mana pun dia pergi.Baru dua bulan terakhir ini saja,saya terpaksa tidak ikut.Karena rata-rata si Neng syuting di luar kota,” tuturnya lirih. “Kalau pun lepas dari pengawasan,apa iya.waktu dua bulan itu cukup untuk mengubah Nike menjadi berani berbuat seperti itu? Rasanya tidak.” Sekalipun berada di luar kota, Si Neng selalu menelpon kami atau kirim faksimili.Secapek apa pun dia.Jadi,komunikasi selalu terjalin,” tambah Ny.Nining.

Pemberitaan itu juga disesalkan Alan,salah satu kakak Nike, ” Kami betul-betul heran.Orang sudah meninggal kok masih dipojokkan,” ujar Alan mengaku sangat berang membaca tulisan itu. “Tapi setelah membaca imbauan Dewan Kehormatan PWI di koran agar media massa tidak menulis yang berlebihan soal Nike,saya memilih menyerahkan semuanya pada Yang Di Atas.”

Bahwa Nike tidak dalam keadaan teler sesaat menjelang kepergiannya,juga ditegaskan Iqbal,Manager Bar & Restaurant Kintamani.Ia menyayangkan pemberitaan yang menyebut nama restaurantnya sebagai ajang pesta obat Nike dan kawan-kawannya. “Yang saya sayangkan,kenapa kami tidak dimintai konfirmasi.Padahal,sudah jelas sama sekali mereka tidak minum pil atau mabuk-mabukan.Pesanannya pun, 2 bubur ayam,3 orange juice,1 draft beer (beer ini kalo ga salah diminum temennya Nike,critanya Nike nraktir temennya yg kebetulan ketemu di situ -Red–),nasi goreng,dan 8 aqua gelas,” kata Iqbal kesal.

Iqbal menjelaskan,sekitar pulul 04:00 rombongan Nike tiba di restaurantnya ,” Mereka di sini sekitar satu jam.Saya tahu persis,karena saya tugas malam.Wajah Nike memang kelihatan letih.Tapi saya pikir itu wajar,karena mereka mungkin habis bepergian.Sedangkan tingkah teman-teman Nike juga tampak wajar saja.Seingat saya,selain Atun,enam teman Nike lainnya cowok semua,” tutur Iqbal.

Masih cerita iqbal,pagi itu Nike dan kawan-kawannya mengambil tempat di lantai bawah. “Biasanya sih,dia ke lantai dua karena ada fasilitas karaoke.Tapi tumben,kali itu tidak.Saya masih ingat ketika menyalakan lampu lantai bawah yang tadinya sudah kami matikan.Saat itu Nike sempat bercanda,”nyala lampunya kok kayak petir….”

Tempat duduk rombongan Nike,lanjut Iqbal,cukup jauh dari kamar mandi. “Jadi kalau ada yang menulis pembagian obat itu dilakukan di kamar mandi,emnurut saya nggak benar.Sebab,kalau memang itu yang mereka lakukan,pasti saya melihat mereka bolak-balik ke kamar mandi.Tapi saat itu,tak satu pun di antara mereka yang ke kamar mandi.Saya bersedia kok dijadikan saksi kalau memang diperlukan,”tandasnya.

Posted on on September 20th, 2008 in Gosip Seputar Nike Adilla | 11 Comments »
Selesaikah Kasus Bintang?

Selain menuntaskan kasus kecelakaan yang dialami almarhumah Nike Ardilla,pihak kepolisian dan kejaksaan sebenarnya masih menangani perkara tuduhan penganiayaan yang dilontarkan kepada sang bintang itu dikala ia masih hidup. Namun berhubung Nike Ardilla telah tiada,maka secara hukum segala tuntutan yang bersifat pidanya kepada dirinya,gugur atau batal dengan sendirinya.


Kapolresta Bandung Tengah Let.Kol.Pol. Ade Rahardja maupun Kajari Bandung,menegaskan penyidikan kasus Nike Ardilla tidak akan diteruskan ke meja hijau dan dianggap selesai. “Berhubung Nike telah meninggal dunia,maka dengan sendirinya tuntutan hukum yang akan dijatuhkan kepada artis ini di pengadilan otomatis gugur dengan sendirinya,” kata sebuah sumber di kejaksaan Negeri Bandung.

Nike terdaftar sebagai tersangka sehubungan dengan kasus penagniayaan dan obat-obat terlarang.Perkaranya kini sudah masuk PK-1. Waktu itu penyidikan perkara itu oleh polisi dimulai tanggal 24 Desember 1994,namun pada tanggal 6 Januari 1995 berkas perkara yang sudah diserahkan kepada kejaksaan itu dikembalikan lagi kepada pihak kepolisian,karena masih ada kekurangan-kekurangan dan hingga sekarang belum diserahkan lagi kepada Kejaksaan Negeri Bandung.
Demikian hingga saat ini nama baik Nike masih tetap bersih dan dianggap tidak bersalah,ujar Himawan Keswara.SH.(Kassie Tindak Pidana Umum).

Nike Ardilla tentang kasusnya

Kasus penganiayaan yang dituduhkan kepada almarhumah Nike Ardilla itu,sebenarnya muncul menurut Nike (ketika ia masih hidup) sudah selesai. Ia kaget ketika tiba-tiba koran-koran di Bandung dan Jakarta memuat berita bahwa berkas perkara itu katanya sudah dilimpahkan dari Polda Jawa Barat ke Kejaksaan Negeri Bandung,tutur Nike kepada Tabloid Nova tanggal 28/11/1994 beberapa tahun yang lalu

“Saya kaget sekali sewaktu diberitahu kakak saya.Begitu pula waktu saya membaca berita di koran Jakarta,” tutur Nike. Dikatakan Nike,ia sendiri sudah nyaris melupakan kejadian itu.”Peristiwanya kan sudah lama terjadi,dan waktu itu juga masalahnya sudah selesai kok,” cetusnya setengah tak percaya.

Kendati demikian, penyanyi dan bintang sinetron terkenal ini tak keberatan menceritakan kembali peristiwa itu. “Kejadian memang betul bulan April tahun 1994 yang lalu,ketika saya sedang jalan-jalan ke Singapura,”katanya. Saat itulah lanjut Nike,”Saya dengar kabar dari kawan-kawan saya,kartu ATM saya diambil Dewi.” Dewi ini menurut Nike adalah kawan dekatnya. “Kampusnya dekat rumah saya di Bandung.Jadi,ia sering mampir ke rumah.” Setelah itu Nike dapat kabar lagi kartunya sudah diambil balik sama Atun yang juga teman baik Nike.”Si Atun mengambilnya dari dompet Dewi,waktu dewi sedang mandi,”tuturnya.

Begitu Nike pulang ke Bandung dia pun menanyakan kebenaran cerita itu kepada Dewi,yang kebetulan sedang main ke rumah Nike. “Tapi dia nggak ngaku,padahal menurut Atun,kartu itu diambil dari dompetnya Dewi.Sebenarnya,saya sendiri juga nggak tahu,apa maksud Dewi mengambil kartu itu.Toh dia pun nggak bisa menggunakannya,” ujar Nike yang mengaku tak begitu mempermasalahkannya lagi

Saling tampar
Soal kartu masih belum kelar.Karena ternyata ada satu lagi kawan Nike,namanya Cika,yang kabarnya merasa kartunya diambil Dewi.Kebetulan berbarengan dengan kepulangan Nike.Cika meneleponnya.
“Dia bertanya apakah Dewi ada di rumah saya.Kayaknya sih Cika lagi kesal sama Dewi,dan ngomel nggak karuan.Jadi,saya suruh aja dia ngomong sendiri sama Dewi.” Tak lama kemudian,Dewi ditemani Atun dan Nike pergi ke rumah Cika.Dari situ,mereka bersama ke rumah Ria,yang juga teman Nike. Ternyata,di rumah Ria ini,Cika dan Dewi malah ribut. “Entah apa masalahnya,saya nggak tahu persis,” kata Nike.Mungkin,dugaannya,”termasuk juga soal kartu Cika yang diambil Dewi.”

Semula,Nike mengaku tak begitu ambil pusing. “Tapi lama-lama saya kok juga disangkut-sangkutin dalam pertengkaran itu.Dari situlah,saya jadi yakin,dibelakang saya Dewi sering menjelek-jelekkan nama saya,”papar Nike.

Diakui sebelumnya ia memang sudah sering mendengar omongan,Dewi sering menjelekan dirinya.Keributan Dewi-Cika,kata Nike ternyata makin seru.saking ramainya,”mereka berdua sampai saling tampar.” Melihat itu,Nike ikut kesal.Begitu emosinya,Nike spontan menegur Dewi,”Kamu ini gimana sih?Mau nggak kamu saya gampar?” Tak diduga-duga lanjut Nike,”Dewi langsung menjawab,digampar saja!”Makin panaslah Nike,tanpa sadar tangannya melayang ke pipi Dewi.”Tapi itu nggak keras.Namanya juga sama teman.Nggak ada bekasnya,kok.Lagi pula,saya kan sudah minta izin,kenapa dia ngasih?”

Pengaduan sudah dicabut
Sepulang dari rumah ria,Nike menganggapnya sudah kelar.Menurutnya semua itu hanya ribut-ribut anatara teman sepermainan. “Eh,tahu-tahu saya dipanggil polisi.Disana,saya pun terangin kejadian sebenarnya.Polisi malah Cuma tertawa,” tutur Nike.

Sepulang dari polisi,Nike pun menemui Dewi.”Saya tanya,kenapa bisa begitu? Ternyata kata Dewi,pengaduannya sudah dicabut.Yah sudah,kami pun baikan lagi.Malah,setelah itu,kami sudah jalan bareng lagi.Kami pun menganggap masalahnya sudah selesai.”

Karena itulah,lanjut Nike.”Nike kaget bukan kepalang ketika mengetahui kasus itu masih terus berlanjut.Rencananya sih,saya mau pulang ke bandung untuk mencari tahu,apa yang sebenarnya terjadi.Lagi pula,yang ribut pertama,kan bukan saya,tapi si Dewi dan Cika.Kok malah saya yang kena?Yah mungkin karena saya artis,jadi masalahnya kelihatan besar.”

Ketika ditanya bagaimana seandainya kasus ini berlanjut sampai ke pengadilan.Nike mengatakan,belum berfikir sejauh itu.” Nggak kebayang,saya musti berbuat apa.Tapi saya yakin kok,saya sama sekali nggak bersalah.Bukankah saya sudah minta izin sebelumnya?”tandas Nike sekali lagi.

Posted on on August 21st, 2008 in Gosip Seputar Nike Adilla | No Comments »
Nike Ardilla Dibunuh Arie Sigit???

Malam itu,penyanyi pop rock ini baru pulang dari pengambilan gambar sinetron “WARISAN” di Bogor,Jawa Barat.Tiba di bandung ia segera bergegas ke diskotik Studio East di Jalan Cihampelas yang sedang menyelenggarakan acara pemilihan Cover girl.Tapi rencana itu urung,karena acara sudah selesai.Dia belok ke Hotel Jayakarta dan baru kemudian ke diskotik “POLLO”.

Artis yang amat dipuja puja ABG ini pulang dini hari,menjelang fajar.Sebelum pulang,ia sempat makan bubur dan minum aqua.Nah,dalam perjalanan dari tempat ini,terjadi peristiwa nahas itu.
Meski laju kendaraannya tak sampai 50 Km per jam,mobil tak stabil.Ada dugaan ban mobilnya kurang beres.Di jalan R.E.Martadinata,Nike yang mengendarai sedan Honda Genio D 27 Ak menyalip satu mobil.Mendadak dari arah depan muncul mobil lain dengan kecepatan tinggi.Nike membanting stir kiri dan menabrak tembok.Ia meninggal di mobil yang ia kendarai…disebuah ujung malam…….

loreng.jpg

Tidak ada jalan lain:Nike kudu dihabisi.
Seperti cerita cerita yang sudah beredar.
Nike tak mampu mengendalikan mobilnya,ketika berpapasan
dengan mobil Taft yang melaju kencang.
Disinilah peran “orang”nya Arie:
Membuat Nike kaget dan menjebak mobil pada posisi yang sulit!!!

Dugaan orang,Nike tewas karena mabuk saat mengendarai mobilnya.Meski tidak ada hasil visum yang menguatkan,tetapi dari kabar yang beredar luas,ia memang tengah on berat saat mengendarai mobil.Bahkan ada media yang menulis,kemungkinan Nike terlalu banyak neken ekstasi sehingga over dosis.

Bagaimana hubungannya dengan Arie Sigit alias Cucu dari mantan presiden Soeharto ini?
Ini pengakuan dari beberapa triper yang cukup kenal dengan Nike.
Jauh sebelum kejadian,Arie Sigit naksir berat sama penyanyi ayu yang diorbitkan Deddy Dores ini.Berkali kali Arie merayu dan membujuk agar dia mau menjadi pacar atau simpanannya.Berulang-ulang pula,Nike menampiknya.

Arie diisukan naik pitam.Bagai kisah kisah mafioso (mafia kali yah artinya,itu lho…yg suka ada di film2 Andy lau…) yang melibatkan boss besar,kejadian ini harus diselesaikan.
Pendeknya Arie tidak bisa menerima gelora asmaranya ditolak mentah mentah oleh seorang mojang bau kencur itu. Maka dibuatlah skenario kecelakaan.Rencana ini memakan proses panjang.
Meski Nike menolak cintanya,tetapi soal obat dia ketagihan.Ada dugaan yang memperkenalkan Nike kepada pil gedek ini juga Arie.

Ringkas cerita:Tidak ada jalan lain,Nike kudu dihabisi.Seperti cerita cerita yang beredar,anak ini tak mampu mengendalikan mobilnya ketika berpapasan dengan mobil taft berwarna merah yang sedang melaju kencang.
Disibilah peran orangnya Arie:Membuat Nike kaget dan menjebak mobil pada posisi yang sulit.
Sampai sekarang,tak pernah ketahuan siapa yang mengemudikan kendaraan itu.Beda halnya dengan pengemudi yang hendak disalip oleh Nike.Ia malah sudah memberikan kesaksian kepada wartawan.
Sejak kejadian itu…..Nike pun tak bisa lagi melantunkan tembang tembang melankolisnya…..

Benarkah cerita miring itu?Memang sulit dilacak kebenarannya.Menurut sumber yang pernah dekat dengan Arie,kemungkinan besar cerita itu ada benarnya,”Semua orang di lingkugan sudah tahu.Lingkungan pergaulannya memang begitu,” kata sumber ini.
Arie sendiri mengaku sudah lama mendengar kabar burung itu.” Saya tak pernah memasuki bisnis obat obat terlarang dan terlibat dalam skenario kecelakaan itu.Sekarang orang sedang mengambil kesempatan memukul kami.Kadang kadang Eyang (Pak Soeharto),Bude (Mba Tutut…tau ga Mbak Tutut? pasti tau lah..itu lho,anak sulung Pak Harto…Julukannya “Ratu Jalan Tol“),sekarang giliran saya.Biar orang bicara apa saja.”

ATUN: “UNTUNG SAYA TIDAK KEHILANGAN IDENTITAS”

Sosok Sofiatun Wahyuni atau Atun,yang beberapa tahun lalu ( Thn.1995-an),selalu diuber uber wartawan.Atun jadi terasa “mahal” kala itu,karena ialah orang terakhir bersama Nike,sebelum Honda Genio D 27 Ak yang mereka tumpangi menamatkan hidup Nike.Waktu itu Atun yang jadi asisten pribadi almarhumah.

“Banyak wartawan yang cuman mengarang
cerita bohong demi kenaikan oplah
.Bahkan foto orang lain pun dipasang di cover
dan dinyatakan diri saya.Yang benar saja,” kenang Atun sinis.

Dimana Atun sekarang dan jadi apa setelah Nike “sang patron” sudah tak ada?
Gadis asal Yogyakarta bertubuh gemuk ini,memang masih tinggal di Bandung.Tapi hidupnya banyak berubah sejak 19 Maret 1995.” Saya sekarang belajar fotografi di jalan Riau,”Atun memberi tahu.Jelas sudah tak ada wartawan yang mencerewetinya dan tak ada lagi fotonya di media cetak.
Sepertinya Atun punya “harga” ketika berita mengenai Nike masih laku dijual,dan tidak diperdulikan ketika ada berita lain yang lebih hangat.

Menyesalkah Atun? ” Menyesal sih tidak,”jawab Atun dengan suara yang berat.Atun hanya mengherankan ketidak etisan banyak orang. “Sekarang saya tidak mengharap dianggap penting,cuma mengapa dulu mereka tega betul memburu saya tanpa memikirkan perasaan saya?” Atun mencoba menguraikan isi hatinya.Padahal dulu,Atun mengalami guncangan hebat.
Pertama,ia mengalami luka fisik dan baru selesai dirawat di RS.Santo Yusuf.Kedua,Atun masih belum percaya sahabatnya sudah meninggal dengan cara yang demikian tragis.Dalam kondisi selemah itu,Atun dikejar dan kemudian,karena banyak yang tak dapat menemuinya,Atun terpaksa harus membaca berita miring mengenai Nike yang dikaitkan dengan dirinya.

Meski banyak yang hingga kini tak berkenan dihatinya sehubungan dengan cara orang orang menghadapi kematian Nike,Atun Cuma bisa pasrah. “Untung saya tidak sampai kehilangan identitas,meski nama saya selalu diidentikan dengan nama Nike.Waktu itu seolah saya ada karena Nike.Padahal saya kan saya,punya kelebihan dan kekurangannya sendiri,” urai Atun.
Diluar keinginan dan tekadnya untuk mandiri sebagai Atun yang bukan sekedar orang terakhir di samping Nike,Atun mengakui peran besar Nike dalam dirinya.

“Susah membayangkan bagaimana Nike artis yang cantik
dan laris,mau berteman dengan saya
yang bukan dari golongannya.
Itulah kelebihan Nike:baik hati.
Apa sih yang ngak dia kasih ke saya dan teman teman,
meski kita nggak pernah minta?” tutur Atun.

Sekian lama bersahabat,baik Atun dan Nike tahu betul perangai masing masing.Tapi selalu ada saja pertengkaran.
” Nike paling benci kebiasaaan saya malas mandi.Pokoknya kalau saya belum masuk ke kamar mandi,dia akan mencereweti saya,sampai saya pusing dan akhirnya mau mandi juga,” kenang Atun.Soal malas mandi ini,Nike memang paling nyelekit.


Pernah saat jalan jalan,Nike memberikan uang kepada anak kampung yang berpenampilan kumuh. “Kamu harus mandi ya,biar bersih.Jangan kayak Atun…bau….,” kisah Atun sambil tertawa.

Atun yang malas mandi sehingga sering terlambat memenuhi jadwal,akhirnya sering dihadiahi jam tangan oleh Nike.” Sampai ada lima,supaya saya tidak ngaret,” tambah Atun.

Posted on on July 24th, 2008 in Gosip Seputar Nike Adilla | 14 Comments »
Cerita Miring Tentang Nike


Nike Ardilla :”Gue Nggak Munafik….”



Dalam suatu tajuk sebuah majalah hukum di Jakarta,tragedy yang menimpa penyanyi remaja yang bintangnya melangit,Nike Ardilla ,mengaitkan salah satu penyebabnya mungkin pengaruh alcohol atau obat-obatan.
Tanpa istirahat beberapa hari belakangan,ia langsung ke disko bersama-sama teman anak muda lainnya,yang tentu menapak kehidupan malam yang glamour disertai acara minum-minum dan melantai.

Sebagaimana dituturkan teman dekatnya Sofiatun,malam itu Nike memang hanya memesan orange juice,namun biasanya ia menenggak minuman Vodka,yakni sejenis minuman alkohol buatan Rusia. Malahan ada yang mengatakan bahwa di malam itu, Nike sudah mabuk berat akibat minum Cointreau, sejenis Liquor yang berkadar 40% dan bir. Bahkan yang lain memaparkan Nike memang akhir-akhir ini terbiasa oleh kehidupan bebas, bahkan dalam hal hubungan intim. Beberapa nama pemuda, Sandy Deny,Ary,dan Andra pernah menambat hati Nike.( Majalah Forum Keadilan No.26 Tahun III, 13 April 1995).

Dalam hubungan ini, majalah tersebut pernah mewawancarai Nike beberapa bulan sebelum peristiwa tragis itu terjadi. Nike ditemui disela-sela syuting sinetron Trauma Marisa di Bilangan Utan Kayu, Jakarta Timur.
Waktu itu wajah Nike nampak pucat dan suaranya serak. Katanya ia sedang flu dan sariawan.

Sri Raharti dari majalah Forum dalam awal pertanyaannya adalah sekitar hobby Keke ke diskotik.
Nike menjawab bahwa orang-orang yang mengatakannya itu adalah sirik saja. “Mentang-mentang Keke artis, terus Keke gak boleh main ke disko? Gue kan masih muda,” kilahnya.
Nike menolak tuduhan kalau ia pergi ke disko hampir tiap malam. Paling kalau lagi suntuk, stress sehabis syuting, ia main ke diskotik. “Buat ngilangin stress dan ketemu teman. Pokoknya cari suasana lain, Gue nggak munafik,” kata Nike.

Keke menjelaskan tentang suaranya nggak bagus lagi,gara-gara banyak merokok dan suka teler. Waktu ia manggung di Surabaya, dimana ia lagi batuk, jadi suaranya serak.
Tadinya ia mau menunda konser itu, tapi sudah kepalang dijual karcisnya, jadi terpaksa keke nyanyi. Memang suaranya nggak bagus, tapi bukan karena teler. “Enak saja orang bicara. Kalau Nike suka merokok, lantas dianggap melanggar hukum. Artis lain juga suka minum, merokok, kok nggak diomongin?”tangkisnya.

Hanya Tuhan Yang Tahu

Soal tidak pernah menjelaskan hal ini, Nike menganggap tidak perlu. Biarin orang bicara. “Yang tahu bagus jeleknya Keke, Cuma Tuhan. Soal orang-orang ngomongin yang nggak-nggak, emangnya Keke pikirin?”katanya. Nike merasa tidak terganggu dengan omongan itu, apalagi dengan karirnya. Buktinya tawaran sinetron tetap banyak. Dalam sinetron, Keke selalu mendapatkan peran sebagai orang yang baik. “Kali tampang gue tanpa dosa,” komentarnya terkekeh-kekeh.


Gaya Nike yang dianggap Vulgar

Menyinggung tentang gaya Keke di majalah Utusan Radio dan TV Malaysia (URTV) dianggap terlalu vulgar, Nike berkomentar, bahwa ia nggak begitu mengerti tentang tuduhan itu. Menurut Nike baju yang dipakai itu biasa-biasa saja. Nike pakai celana pendek. Biasanya juga kalau lagi show, Nike suka pakai kostum semacam itu. “Masa gara-gara pakai baju itu,saya terus dibilang Bom-Sex, ih.amit-amit!.”

Adapun banyak pose Keke yang nada berani di beberapa majalah,ia balik bertanya. “Memangnya nggak boleh? Namanya juga anak muda. Keke kan model, jadi harus professional. Kalau kita punya badan bagus kan wajar ingin menampilkannya sama orang lain. Kayak Marilyn Moenroe gitu, ha…ha…ha …,” katanya terbahak.

Keke memang suka banget dengan Marilyn Moenroe, bintang terkenal Hollywood yang tewas menenggak pil tidur berlebihan, ketika ia dalam puncak ketenarannya.
Dia menjadi idola Keke, sampai poster-posternya menyolok menghiasi kamar tidur Keke. Nike tidak pusing atas keberatan dari orang-orang karena pose-posenya tubuhnya yang dianggap menyolok . Malahan katanya, itu lebih bagus, sebab sudah lama ia tidak diomongin orang.

Pokoknya,ia katanya sudah bekerja keras dan bagus,juga nggak merugikan orang lain. Hasil yang didapat Nike dari karya-karyanya itu, ia belikan tanah dan mobil, ada juga tabungan. Yang menangani manajemen kegiatannya adalah ayahnya sendiri. Maunya Nike mencari manajer yang seperti di luar negeri. Tapi di Indonesia, nggak ada manajer kayak gitu katanya. “Kita yang kerja keras, mereka malah nyomotin hasilnya.”

Kalau karya-karya Nike sudah tidak laku lagi,berarti ia tidak popular lagi.Bila sudah demikian maka Nike akan kawin saja.

Sebenarnya Keke ingin sekolah lagi. “Maunya ngambil jurusan hukum, tapi katanya susah. Malah ada temen Keke yang saking kesalnya ngapalin buku, terus buku itu dibakar,hahahahhaha.”

Posted on on July 24th, 2008 in Gosip Seputar Nike Adilla | 1 Comment »
Tidak Benar Nike Lesbian

Kira-kira sepuluh menit sebelum musibah itu terjadi, Nike Ardila dengan tulus berkata kepada Sofiatun Wahyuni, bahwa ia ingin terus berduaan dengannya. Ungkapan ini dilontarkan Atun nama singkat Sofiatun kepada para wartawan yang menemuinya.Pengakuan serupa dikatakan juga oleh keluarga Nike maupun pihak kerabatnya Atun sendiri. Dari keterangan itu maka beredarlah tafsiran den komentar bahwa ada dugaan antara Nike dan Atun terjadi hubungan pribadi yang intim mengarah kepada perbuatan lesbi.

Benarkah antara Nike Ardila den Atun sebagai pasangan lesbian? Tanya HarianTerbit (24/3/1995). Isu santer di tengah-tengah masyarakat memang menyebutkan demikian. Namun kabar burung tersebut disangkal Ny. Eli Setyawati den Eddy Supriyadi (kakak Atun).
“Isyu tersebut tidak benar. Setahu saya Atun normal sebagai layaknya seorang wanita. Bahkan dia pernah pacaran dengan seorang lelaki bernama Heri, tapi kandas di tengah jalan,”.tutur Ny. Eli kepada Harian Terbit di rumahnya kawasan Perumnas Sarijadi, Bandung. la mohon dengan sangat agar masyarakat tidak memvonis Atun sebagai wanita lesbi, pintanya dengan lirih.
“Keluarga mereka berasal dari keluarga ABRI, bahkan ibu kandung Atun seorang anggota Polwan,” timpa Eddy.

Menurut Atun, Nike itu orangnya baik. Jiwa sosialnya tinggi, dia mudah bergaul dengan siapapun. Artinya kalau ia menyayangi Atun, itu adalah wajar, apalagi Atun itu sudah diangkatnya sebagai sekretaris pribadinya.

ATUN KAWAN AKRAB NIKE ARDILA

Siapakah sebenarnya si Atun, cewek Tomboy yang jadi saksi mata kecelakaan Nike Ardila? Pertanyaan itu dilontarkan mengingat Atun atau Sofiatun Wahyuni selama ini amat lengket dengan Nike Ardilla.
Nike kenal pertama dengan Atun kira-kira 3 tahun yang lalu (kira-kira tahun 1992). Yang mengenalkan waktu itu, adik sepupu Atun. Adiknya itu kebetuIan teman Nike satu kelas. Ketika itu, mereka sama-sama sekolah di SMA BPI Bandung.

“Waktu perkenalan pertama, saya senang sekali. Senang bukan karena Nike bintang tenar. Tapi, karena kepribadiannya yang baik itu. Dia tipe orang yang nggak mau pilih-pilih dalam berteman. Itulah yang membuat saya senang”, kenang Atun kepada sebuah majalah di Jakarta.
Sejak perkenalan itu hubungan Nike dengan gadis berpotongan rambut ala cowok ini kian akrab. Nike tak jarang menyuruh Atun datang ke rumah di Parakan Saat, Bandung. Sekalipun tujuannya sekedar ngobrol, Atun sendiri sering nongol di rumah Nike. Sampai akhirnya Nike minta Atun jadi Sekretaris pribadinya. Ketika itu, Atun baru lulus SMA. Maksudnya supaya surat-surat penggemarnya dan jadwal show dan syuting ada yang ngurusin.

Bukan cuma itu, Nike juga selalu mengajaknya ke manapun ia pergi. Maka, karena Nike, sehingga Atun pernah singgah di berbagai kota di tanah air ini. Semua itu karena jabatan Atun sebagai sekretaris pribadi Nike. Cuma sampai Nike tiada, Atun belum sempat diajak ke luar negeri. Padahal frekwensi Nike ke luar negeri boleh dibilang sering. Sebenamya Atun kepengen sekali ikut ke luar negeri. Kendalanya cuma ia tidak bisa berbahasa Inggris. Sayang belum sampai terwujud Nike sudah pergi.
Nike sendiri ternyata juga pengen sekali ngajak Atun. Menurut Atun, itu terbukti Nike pemah bilang kepadanya kalau ke luar negeri tanpa dia, perasaan Nike kurang srek. “Aku ingin bersamamu,” kata Nike yang ditirukan Atun.

Keluarga sederhana
Atun sebagai puteri bungsu (ketujuh) dari Suranto (54) dan Letda I Pol. Marsinem (52) adalah berangkat dari keluarga sederhana dan badannya subur. Selintas mirip Atun-nya sinetron Si Doel Anak sekolahan. Bukan saja badannya kayak cowok, namun suaranya berat seperti cowok.

Tempat tinggal Atun tak jauh dari Nike.. la hidup numpang di rumah kakaknya di Flat Sarijadi elok D lantai 2 No. 92, Bandung.Nike sering main di rumahnya Atun. Atun dan Nike memang seakan tak bisa dipisahkan. Sehingga wajar saja kalau banyak kenangan yang tentu sulit dilupakan Atun.

Kalau Nike pulang dari luar negeri, ia selalu membawa oleh-oleh buat Atun, seperti: parfum, pakaian, sepatu atau jam tangan.
Semua pemberian Nike itu masih disimpan baik, sebagai bukti kesetiaan persahabatan mereka. Semua hadiah itu tak pernah diminta Atun, Nike sendiri yang dengan ikhlas memberinya. Sejak jadi sekretaris pribadi Nike, pendapatan Atun cukup lumayan, meskipun ia tidak digaji tetap. “Waktu lebaran Atun diberikan uang sebesar Rp.600.000,” ungkap Atun.

Atun baru tahu kalau Nike telah meninggal dunia, dua hari setelah peristiwa itu terjadi. Yang memberitahu justru fans Nike, bukan dari keluarganya atau keluarga Nike. Mereka berusaha untuk menyimpan rahasia itu sampai Atun sehat benar. Mendengar berita ia kaget dan seakan tidak percaya. Lalu ia menangis.

Hari Rabu langsung ia nyekar ke pemakaman Nike Ardila di Ciamis. la seperti mimpi ketika berlutut di makam Nike. la telah kehilangan besar. Seorang sahabat atau kekasih, yah entahlah. Nike adalah menjadi bagian hidupnya, sehingga tidak bisa berpisah dengan sahabatnya itu.

Keakraban Atun dan Nike itulah yang menimbulkan isu-isu yang tidak enak. Perawakannya yang tomboy, kelaki-lakian menambah persangkaan orang bahwa ia bersifat lesbi. Padahal menurutnya, ia dididik dari keluarga militer. Ibunya seorang Polwan. Hal itu membuat ia berperawakan tegap seperti pria. “Saya bukan lesbi,” katanya sesenggukan, kepada setiap wartawan yang menanyainya.

Atun pun makin sedih dengan beban yang dipikulnya. Sudah hilangnya seorang sahabat dekatnya, ia pun dituduh yang macam-macam. “Tolong beri saya ketenangan. Saya masih berduka,” pintanya kepada mereka yang ingin mengetahui hubungannya dengan almarhumah Nike Ardila.

Karangan bunga, corat-coret,
puisi dan isak tangis,
adalah gambaran nyata,
betapa Si Bintang Keke
meninggalkan goresan duka yang mendalam.
Tak cuma keluarga yang kehilangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar